Innalillahiwainnalillahirojiun....
Kata itu yang pertama keluar dari mulutku saat membaca sms tentang kabar itu !!
Entah apa yang harus aku lakukan saat mendengar kabar itu...
Ada sesuatu yang harus aku kerjakan saat itu, tapi semuanya buyar di otakku. Seperti meneskan setetes sirup strowberi di segelas air, hilang. Semuanya terabaikan. Maaf…
Rasa tidak percaya!!
Yah, sampai saat ini aku belum percaya hal itu.
Saat mendengar kabar itu. Tak ada air mata yang menetes. Hanya diam dalam ketidak percayaan yang besar. Semuanya seperti mimpi. Mimpi buruk yang tak pernah di inginkan setiap makhluk di bumi.
Aku sms thasa, aku marah sama dia, aku menyangkanya dia bercanda. Aku telpon thasa. Dia menagis, dan saat itu aku percaya semua itu nyata. Air mata mulai mengalir di pipiku. Aku diam, tetap hanya diam. Aku tak tahu apa yang harus ku lakukan.
Thasa mendatangiku di sekolah, tepatnya di kelas. Dengan mata bengkak.
Kamu bagian dalam hidupku,kamu sahabatku. Kamu pergi saat itu untuk berobat ke luar kota, kita di sini mengharap kepulanganmu dalam keadaan sehat. Tapi harapan kita semua tidak terwujud. Penantian panjang kita tidak ada hasil. Bukan kabar baik yang kita dapat, tapi kabar yang sangat buruk. Sesuatu yang sangat ku takutkan, untuk membayangkannya saja takut rasanya. Yah, kau kembali hanya berupa jasad yang dingin, tidak seperti waktu keberangkatanmu dulu, walau tak banyak kata yang dapat kau ucap karena sakitmu, tapi kau masi bisa menggangguk dan mendengar kita.
Sekarang ? Kau tak bias apa-apa. Kau telah kembali padanya. Benar kau miliknya dan akan kembali padanya. Tapi tak secepat itu kah sahabat ?
Kalo mengingat awal kita berjumpa, panjang untuk di ceritakan. Pertemuan D”CAVA, masalah-masalah yang timbul di antara kita. Sekarang semua hanya kenangan. Tak akan kita lupakan sahabat. Kau tetap di hati kita.
Aku dan Thasa langsung pergi ke rumahmu. Yah, kita menjadi lebih sedih. Di sana tikar mulai di pasang. Semua orang sibuk mempersiapkan kedatanganmu. Mbah, Mama (budenya anik), menangis saat melihat kita. Kita gak kuat, kita pun menagis walau dalam keadaan tidak percaya 100%.
Sekitar pukul 21.30 WIB jenasamu sampai. Aku gak kuat liat itu, badanmu kurus tertutup kain.
Jenasamu di mandikan dan di kafanin saat itu juga. Ya allah, aku tak percaya itu sahabatku.
Aku lihat, tante dan om. Hanya sedikit air mata yang keluar, mungkin mata mereka telah lelah, wajah mereka menampakkan wajah tertekan, sedih, dan pasrah. Om dan tante yang sabar ya... :((
Keesokan harinya sekitar pukul 08.00 WIB.
Kamu di solatkan di mushallah dekat rumahmu. Saat itu, kita semua lengkap di situ Anik :( ada Aku, Thasa, Vivin, Cindra, Debby, Dristy.... Lingga ? Lingga masi tidak dapat ijin dari kakak PMR, lingga lagi latpim nik...
Beberapa menit sebelum kamu di bawa ke pemakaman, Lingga dateng nik... Dia menangis, dia kangen nik sama kamu, 2 bulan gak ada temen sebangku.
Nik, kita semua sudah ada di dekatmu... Apa kamu tidak mau menyapa kita ? kamu tidak rindu kita ?
Yah, mau tidak mau kita harus percaya, kamu sudah kembali pada yang kuasa !!
Kita semua menuju kepemakaman, kita semua liat jenasahmu di kuburkan. Ya allah, gak percaya!! Kenapa harus sahabatku ya allah....
Kamu nik, kamu itu yang bisa menyatukan kita. Kita Kumpul lengkap mesti di rumahmu, yang kita sebut BEST CAMP, apa-apa kita ke rumahmu nik :( sekarang kita kehilangan kamu :( kita tetap akan maen ke BEST CAMP nik... Tetap mengingatmu :))
Kamu tetap ada sebagai SAHABAT kita :*
Kamu tetap di HATI kita
Kamu tetap di HATI kita
Kamu memberikan banyak warna dalam persahabatan kita
Tenang di sana Sahabat :))
Kita selalu mendoakanmu :*
(Akan aku ceritakan persahabatan kita pada anak cucuku nanti)







